Monday, November 4, 2019

Quote 2



Roda kehidupan akan selalu berputar, boleh jadi saat ini kamu direndahkan tapi yakinlah kamu akan ditinggikan. Mungkin saat ini kamu disampahkan bisa jadi suatu saat kamu akan sangat di butuhkan. Bersabarlah. Allah akan menjawab doa doamu

Thursday, January 4, 2018

Makalah UAS Ekonomi Manajerial - Teori Produksi dan Biaya Produksi


MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL
TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI


Tugas Ini Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh  :

NADYA AYU SAPUTRI
NIM : 2015020228





DOSEN PENGAMPU :
Dr. SUPAWI PAWENANG, SE, MM

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA
2017







BAB I
PENDAHULUAN


1.1  Latar Belakang
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting didalam memahami sifat permintaan para pembeli dipasar. Dari analisis itu sekarang telah dapat dipahami alasan yang mendorong para pembeli menaikkan permintaannya terhadap suatu barang apabila harganya turun dan mengurangkan pembeliannya sekiranya harganya naik.
Sekarang sudah tiba waktunya untuk mengalihkan perhatian kepada soal penawaran, yaitu melihat dan mempelajari sikap produsen dalam menawarkan barang yang diproduksinya.Salah satu factor yang mempengaruhi penawaran adalah biaya produksi.Factor ini adalah factor yang sangat penting dalam menentukan penawaran.
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana factor-faktor produksi akan digunakan untuk mengahsilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.



1.2  Rumusan Masalah
Dari latar belakang teori produksi dan biaya produksi, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1.   Apa yang dimaksud dengan teori produksi dan fungsi produksi?
2.  Apa saja faktor produksi?
3.  Bagaimana klasifikasi teori produksi?
4.  Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
5. Apa saja teori –teori biaya produksi?

1.3  Tujuan Makalah
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk memahami tentang teori produksi dan fungsi produksi berserta klasifikasi teori produksi. Mengetahui bagaimana bentuk-bentuk organisasi perusahaan dan analisis mengenai hubungan diantara factor-faktor produksi yang digunakan dengan tingkat produksi yang akan dicapai.


BAB II
PEMBAHASAN



2.1       Pengertian Produksi
Dalam ekonomi mikro,produksi adalah konversi input menjadi output. Ini adalah proses ekonomi yang menggunakan sumber daya untuk menciptakan sebuah komoditas yang cocok untuk pertukaran. Hal ini dapat mencakup manufaktur, penyimpanan, pengiriman, dan kemasan, Beberapa ekonom mendefinisikan produksi secara luas sebagai semua kegiatan ekonomi lain selain konsumsi.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.
Sedangkan fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi fungsi produksi dapat diartikan jugasebagai suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi) penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut


Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan input.Besarnya jumlah output yang dihasilkan tergantung dari penggunaan input-input tersebut. Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penggunaan jumlah input C(modal),L (tenaga kerja) dan R(sumber daya alam) ataupun meningkatkan T(teknologi). Untuk memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus. Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit , pupuk,pestisida,tenaga kerja,dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian. Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan dengan menggunakan hanya satu input saja, dua atau lebih input.
2.2 Faktor produksi
Masukan atau sumber daya yang digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor oleh ekonom. Begitu banyak masukan yang mungkin biasanya dikelompokkan menjadi empat atau lima kategori. Faktor-faktor ini:
1.                       Raw materials (natural capital) /Bahan baku (modal alam)
2.                       Labour services (human capital) /Buruh jasa (modal manusia)
3.                       Capital goods /Barang modal
4.                       Land /Tanah
Kadang-kadang kategori kelima ditambahkan, keterampilan kewirausahaan dan manajemen, sebuah subkategori jasa tenaga kerja. Barang modal adalah barang-barang yang sebelumnya telah mengalami proses produksi. Mereka sebelumnya diproduksi alat-alat produksi.Beberapa buku teks menggunakan "teknologi" sebagai faktor produksi.
Dalam "jangka panjang" semua faktor produksi dapat disesuaikan oleh manajemen.Namun, didefinisikan sebagai periode yang paling tidak salah satu faktor produksi adalah tetap.Faktor produksi tetap merupakan salah satu siapa yang kuantitas tidak bisa mudah diubah.Contohnya termasuk potongan besar peralatan, ruang pabrik yang sesuai, dan personel manajerial kunci.Faktor variabel produksi adalah salah satu yang tingkat pemakaian dapat diubah dengan mudah. Contohnya termasuk konsumsi daya listrik, jasa transportasi, dan masukan materi yang paling baku. Dalam jangka pendek, "skala usaha" sebuah perusahaan menentukan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan. Dalam jangka panjang, tidak ada keterbatasan skala.

2.3  Klasifikasi Teori Produksi
  1. Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori  produksi  yang  sederhana  menggambarkan  tentang  hubungan  diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.Dalam analisis tersebut bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya di anggap tidak mengalami perubahan. Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja
·         Hukum hasil lebih yang semakin berkurang
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa :
“Apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum dan kemudian menurun”.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam 3 tahap :

  • Tahap pertama             : produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat.
  • Tahap kedua                : produksi total pertambahannya.
  • Tahap ketiga                : produksi total semakin lama semakin berkurang.
TABEL 1.1
Hubungan jumlah tenaga kerja dan jumlah produksi

         Dalam tabel 1.1 dikemukakan suatu gambaran mengenai produksi suatu barang pertanian di atas sebidang tanah yang tetap jumlahnya, tetapi jumlah tenaga kerjanya berubah-ubah. Dalam gambaran itu ditunjukkan bahwa produksi total yang ditunjukkan dalam kolom (3) mengalami pertambahan yang semakin cepat apabila tenaga kerja ditambah dari 1 menjadi 2, dan 2 menjadi 3. Maka dalam keadaan ini kegiatan memproduksi mencapai tahap pertama yang setiap tambahan tenaga kerja menghasilkan tambahan produksi yang lebih besar dari yang dicapai pekerja sebelumnya.Dalam analisis ekonomi keadaan itu dinamakan produksi marjinal pekerja yang semakin bertambah. Data dalam kolom (4) yaitu data produksi marjinal.

Pada tahap pertama,apabila tenaga kerja di tambah dari 3 menjadi 4, kemudian 4 menjadi 5, kemudian 5 menjadi 6, dan seterusnya, produksi total tetap bertambah, tetapi jumlah pertambahannya semakin lama semakin sedikit. Tahap kedua, yaitu keadaan dimana produksi marjinal semakin berkurang. Pada Tahap ketiga, pertambahan tenaga kerja tidak akan menambah produksi total, yaitu produksi total berkurang. pada waktu tenaga kerja bertambah dari 7 menjadi 8, produksi total masih mengalami peningkatan, yai tu sebanyak 15 unit. Akan tetapi apabila satu lagi tenaga kerja ditambah dari 8 menjadi 9 pekerja, produksi total menurun.produksi total berkurang lebih lanjut apabila tenaga kerja menjadi 10.

·         Produksi Total, Produksi Rata-Rata Dan Produksi Marjinal

Produk Marjinal(PM) dari input variabel adalah tambahan output yang akan diproduksi oleh satu satuan tambahan input, jika semua input lain konstan. Apabila ΔL adalah pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :






Produk rata-rata(PR) adalah jumlah rata-rata produk dari tiap unit faktor produksi variabel. Apabila produksi total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :



Produk Total (PT) adalah jumlah produk yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah input/ jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu
Keadaan dalam tahap ketiga ini menunjukkan bahwa tenaga kerja yang digunakan adalah jauh melebihi daripada yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi tersebut secara efisien.
B.     Teori Produksi Dengan Dua Faktor Berubah
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu factor produksi, yaitu tenaga kerja, terus - menerus ditambah tetapi factor-faktor produksi lainnya dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat diubah lagi. Dalam analisis yang berikut dimisalkan terdapat dua jenis factor produksi yang dapat diubah jumlahnya. Kita misalkan yang dapat diubah adalah tenaga kerja dan modal.Misalkan pula bahwa kedua factor produksi yang dapat berubah ini dapat dipertukar-tukarkan penggunaannya; yaitu tenaga kerja dapat menggantikan modal atau sebaliknya. Apabila dimisalkan pula harga tenaga kerja dan pembayaran per unit kepada factor modal diketahui, analisis tentang bagaimana perusahaan akan meminimumkan biaya dalam usahanya untuk mencapai suatu tingkat produksi.
·         Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukan kombinasi dua factor produksi guna menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi yang menghasilkan jumlah produk yang sama.

·         Garis Biaya Sama (Isocost)
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari titik -titik yang menunjukan kombinasi factor produksi yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost sama dengan budget line atau kurva garis anggaran dalam teori prilaku konsumen.




2.4  Pengertian Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Ekonomi ialah semua “ beban “ yang harus ditanggung untuk menyediakan suatu barang agar siap dipakai oleh konsumen.
Biaya dalam pengertian Produksi ialah Semua “beban” yang harus ditanggung Oleh Produsen untuk menghasilkan suatu Produksi.
Biaya produksi adalah beban yang harus ditanggung oleh produsen dalam bentuk uang untuk menghasilkan suatu barang / jasa menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1.      bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
2.      bahan-bahan pembantu atau penolong
3.      upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
4.      penyusutan peralatan produksi
5.      uang modal, sewa
6.      biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7.      biaya pemasaran seperti biaya iklan
8.      pajak
Biaya Produksi dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1.      Biaya Eksplisit (biaya nyata)
Pengeluaran nyata yang dikeluarkan oleh Perusahaan dari kas.
Contoh: Pembelian bahan baku, gaji tenaga kerja, Pembayaran listrik, dls.
2.      Biaya Implisit (biaya tidak nyata)
Pengeluaran tidak nyata yang dikeluarkan karena factor-faktor produksi tersebut.  Contoh : biaya penyusutan Alat, dls

2.5  Teori Biaya produksi
A.    Teori Biaya Produksi Jangka Pendek
Sesuai dengan pembahasan pada sub bab sebelumnya mengenai macam – macam biaya produksi menurut periode waktunya, maka berikut ialah pembahasan mengenai teori – teori biaya produksi dalam jangka pendek, yakni:
·         Biaya Total (Total Cost / TC)


Keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang terdiri dari biaya Variabel dan Biaya Tetap.

·         Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost / TVC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam faktor produksi dan
bersifat Variabel atau dapat berubah – ubah sesuai dengan hasil produksi
yang akan dihasilkan. Contoh : Biaya bahan baku , upah tenaga kerja, bahan bakar,dls.


·         Biaya Tetap (Total Fixed Cost / TFC)
Biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat produksi. Artinya biaya ini besarnya tidak dipengaruhi oleh jumlah Output yang dihasilkan. Contoh: biaya abonemen Telepon, Biaya Pemeliharaan Bangunan,biaya penyusutan, dls.


.
·         Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost / ATC)
Biaya Total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah Produksi tertentu oleh perusahaan tersebut (Q).
Q= jumlah Output yang dihasilkan
Biaya total rata-rata juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:


·         Biaya Variabel rata-rata (Average Variabel Cost / AVC)
Biaya Variabel Total (TVC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu dibagi dengan jumlah produksi tertentu(Q)



Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:



·         Biaya tetap Rata –rata (Average Fixed Cost / AFC)
Biaya tetap (TFC) untuk memproduksi sejumllah barang tertentudibagi dengan jumlah produksi tertentu (Q).



Atau dapat juga dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut


B.     Teori Biaya Produksi Jangka Panjang
Seperti halnya dalam teori biaya produksi jangka pendek, dalam teori biaya produksi jangka panjang juga terdapat teori – teori biaya yakni diantaranya ialah :
Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan seluruh output dan bersifat Variabel.
Biaya total sama dengan perubahan biaya Variabel.


Dengan LTC= biaya total jangka panjang (Long Run Total Cost)
∆LVC= Perubahan Biaya Variabel jangka panjang

·         Biaya Marjinal jangka panjang
Tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak 1 unit. Perubahan biaya total sama dengan perubahan biaya variable. Maka,


Dengan LMC= Biaya marjinal jangka panjang (Long Run Marjinal Cost)
∆LTC= Perubahan Biaya Total jangka Panjang
∆Q= Perubahan Output


·         Biaya Rata – rata
Biaya total dibagi Jumlah Output.
Dengan LRAC=Biaya Rata – Rata Jangka panjang (Long Run Average Cost)
Q = Jumlah output












BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan perseorangan ,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik Negara dan koperasi. Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda -bedakan.Setiap perusahaan dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang memiliki keahlian keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan factor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.
Pada Teori biaya Produksi Periode Jangka Panjang semua biaya bersifat Variabel (berubah-ubah). Sedangkan pada periode Jangka Pendek biaya bersifat tetap ( tidak berubah). Namun hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa biaya tetap pada periode jangka pendek juga akan mengalami perubahan. Tentu hal ini dikarenakan Faktor – faktor tertentu yang harus menambah biaya tersebut.
Misalkan dalam suatu usaha perkembangan dari usaha tersebut sangat maju dan oleh karena itu diperlukan tambahan peralatan untuk menunjang hasil produksi tersebut. Maka tambahan biaya tetap dalam jangka waktu tersebut memang harus dikeluarkan.

3.2 Saran


Salah satu cara unruk meningkatkan efisiensi produksi adalah dengan membuat atau melaksanakan kegiatan peraga dan membuat suatu peraturan sederhana sebagai media pembelajaran demi keberhasilan pelaksanaannya.
2.         Untuk implementasinya, maka peran manajemen yang terlibat dalam perusahaan menjadi sektor yang strategis bagi pengadaan dan pengembangan program tersebut.
3.         Kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan demi penulisan makalah dikemudian hari agar bisa lebih baik lagi.




















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


1.      Al arif,M.Nur Rianto dan Euis Amalia .2010.Teori Mikro Ekonomi.Jakarta:Kencana
2.      Soeharno.TS.,Teori Mikro Ekonomi.,(Andi Yogyakarta : 2007),
3.       Nopirin, Pengantar Ekonomi Makro dan Mikro, BPFE, UGM, Yogyakarta, 2000,
4.      Kusnadi, Kusdi Raharjo, Rudi Zaedah, Ekonomi Mikro pendekatan akuntansi, Univ. Brawijaya, Malang, 1997
5.      Bangun,Wilson.2007.Teori Ekonomi Mikro.Bandung:Refika Aditama
6.      Widjaya Tunggal, Amin, Akuntansi Biaya, Cetakan Pertam,Penerbit PT.Rineka Cipta,Jakarta. 1993
7.      Soeratno, Ekonomi Mikro Pengantar Edisi 3,Bagian Penerbitan  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta, Yogyakarta, 2011
8.      http://repository.upi.edu/operator/upload/s_l0451_033945_chapter2.pdf